periskop.id - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan bahwa realisasi Program Makan Bergizi (MBG) hingga 18 November 2025 mencapai Rp41,3 triliun. Angka ini setara dengan 58,2% dari pagu Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp71 triliun.

"Berarti sampai dengan atau untuk bulan November dan Desember ini masih ada alokasi Rp30 triliun yang bisa dipakai oleh Program Makan Bergizi," kata Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam konferensi pers APBN KiTa, Jakarta, Kamis (20/11).

Adapun alokasi akan disesuaikan seiring pencapaian target Presiden Prabowo Subianto, yakni mencapai 82,9 juta penerima Program Makan Bergizi di Indonesia. Realisasi MBG ini, kata Suahasil, tersebar di seluruh provinsi, termasuk Maluku dan Papua, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Jawa, Kalimantan, dan Sumatera.

"Tentu alokasi kita sesuaikan karena target Bapak Presiden adalah 82,9 juta penerima Program Makan Bergizi di Indonesia, untuk percepatan realisasi menuju akhir tahun," terang Suahasil.

Sebelumnya, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menghadiri peresmian program digitalisasi pendidikan di SMP Negeri 4 Kota Bekasi, Senin (17/11). Acara ini sekaligus menjadi momentum penting untuk menegaskan komitmen pemerintah dalam menjalankan Program Makan Bergizi (MBG) Indonesia.

Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menyoroti pencapaian luar biasa distribusi MBG yang telah menjangkau 44 juta penerima hanya dalam kurun waktu kurang dari 12 bulan.

“Presiden Brazil menyampaikan kepada saya bahwa Brazil memerlukan sebelas tahun untuk mencapai 40 juta, sedangkan kita belum sampai dua belas bulan sudah mencapai 44 juta,” ungkapnya.

Meski demikian, ia menekankan bahwa pemerintah tidak boleh berpuas diri. Target besar yang dicanangkan adalah 82,9 juta penerima manfaat, termasuk anak-anak sekolah dan ibu hamil, sehingga kerja keras dan kesabaran masyarakat tetap diperlukan.