Periskop.id - Anggota Komisi III DPR RI Hinca Panjaitan menyatakan, pihaknya akan memanggil Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) pekan depan. Pemanggilan tersebut terkait tragedi kendaraan taktis (rantis) milik Brimob yang melindas pengemudi ojek online (ojol) Affan Kurniawan, hingga meninggal dunia.

Menurut dia, agenda rapat kerja dengan Polri memang sudah terjadwal oleh Komisi III DPR RI. Dia mengatakan, pihaknya akan menjalankan fungsi pengawasan dalam hal tersebut.

"Minggu depan ya, antara Senin. Itu coba dilihat, karena itu memang sudah ada agendanya, nanti kita lihat siapa yang datang dari Polri," kata Hinca di kompleks parlemen, Jakarta, Jumat (29/8). 

Untuk saat ini, dia pun mendorong agar Divisi Propam Polri mengusut tujuh personel yang diduga terlibat dalam kasus itu secara transparan agar kasusnya terang benderang

Dia pun mengaku mendengar adanya isu terkait penggunaan gas air mata yang sudah kedaluwarsa saat pembubaran aksi massa. Menurut dia, Polri perlu diberi kesempatan untuk menjelaskan secara detail kepada publik.

"Kami akan berusaha juga untuk menanyakan kepada pimpinan Polri apakah sebenarnya yang terjadi," serunya.

Adapun kejadian rantis Brimob melindas pengendara ojek online itu terjadi pada Kamis (28/8) malam, setelah berbagai elemen masyarakat yang menggelar aksi unjuk rasa di sekitar kompleks parlemen, dipukul mundur oleh pihak kepolisian.

Akibatnya kericuhan terjadi hingga ke berbagai wilayah di sekitaran kompleks parlemen, mulai dari Palmerah, Senayan, hingga Pejompongan. Peristiwa rantis Brimob yang melindas pengemudi ojol itu diduga terjadi di wilayah Pejompongan.

Sementara itu, Ketua DPR RI Puan Maharani meminta agar Polri mengusut tuntas dan menegakkan proses hukum yang transparan atas insiden memilukan meninggalnya pengemudi ojol Affan Kurniawan akibat terlindas rantis Brimob.

“Tentunya polisi harus bisa mengusut tuntas insiden memilukan ini, dan harus dilakukan secara transparan,” kata Puan, Jumat.

Dia juga mengingatkan agar aparat dalam menjalankan pengamanan terhadap aksi unjuk rasa mengacu pada standar operasional prosedur (SOP) agar tidak ada masyarakat yang terluka.

“Dan bagi aparat kepolisian atau personel keamanan agar mengamankan aksi-aksi demo sesuai prosedur dan SOP, tanpa bertindak berlebihan, apalagi sampai melukai rakyat,” tuturnya.

Selain pengemudi ojol yang ditabrak rantis hingga tewas, dia juga meminta agar korban pengemudi ojol lainnya yang ikut terluka akibat kerusuhan pembubaran aksi unjuk rasa bernama Moh Umar Amarudin, diberikan pula perlindungan demi pemulihan.

“Korban-korban yang terluka saat aksi demo kemarin harus diberikan perlindungan sebaik-baiknya, dirawat hingga sembuh,” ujarnya.

Puan pun memastikan DPR RI akan mendengarkan aspirasi masyarakat atas aksi unjuk rasa yang berkembang beberapa hari belakangan. Meski begitu, ia mengimbau agar masyarakat menyampaikan aspirasi secara tertib dan damai.

“DPR mendengarkan dan memahami aspirasi masyarakat. Semuanya tentu akan ditindaklanjuti sesuai mekanisme yang ada. DPR memiliki komitmen untuk terus membenahi diri,” katanya.

Tak lupa, ia pun turut menyampaikan belasungkawa terhadap Affan Kurniawan yang meninggal dunia dalam rentetan peristiwa demonstrasi disertai kericuhan tersebut.

“Dukacita mendalam atas jatuhnya korban meninggal dunia dalam demo semalam, secara khusus bagi driver ojek online bernama Affan Kurniawan. Semoga almarhum diterima di sisi Allah SWT,” ucapnya. 

Tujuh Anggota Brimob

Sebelumnya, Kadiv Propam Polri Irjen Pol Abdul Karim pada Jumat dini hari, mengungkapkan, ada tujuh aparat Brimob yang diduga terlibat dan berada di dalam rantis tersebut. Menurut dia, tujuh personel itu masih dalam proses pemeriksaan. Ketujuh anggota tersebut, kata dia, masing-masing berinisial Kompol C, Aipda M, Bripka R, Briptu B, Bripda M, Baraka Y, dan Baraka J.

Sementara itu, Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan duka cita atas meninggalnya pengemudi ojek online (ojol) Affan Kurniawan yang tertabrak kendaraan taktis (rantis) dalam unjuk rasa yang terjadi di Jakarta pada Kamis (28/8) malam.

Dia mengatakan telah mengikuti perkembangan situasi beberapa hari ini, terutama peristiwa tadi malam, di mana ada demonstrasi yang mengarah pada tindakan-tindakan anarkis.

"Juga ada peristiwa di mana petugas telah menabrak satu orang pengemudi ojol yang mengakibatkan pengemudi ojol tersebut, almarhum Affan Kurniawan tadi malam meninggal dunia," ucap Prabowo dalam video pernyataan pers melalui video yang diterima di Jakarta, Jumat.

"Saya atas nama pribadi dan atas nama Pemerintah Republik Indonesia mengucapkan turut berduka cita dan menyampaikan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya," kata Presiden.

Prabowo mengungkapkan dirinya sangat prihatin dan sedih atas peristiwa tersebut. Kepala Negara memastikan pemerintah akan menanggung dan menjamin kehidupan keluarga korban.

"Saya sangat prihatin dan sangat sedih terjadi peristiwa ini. Pemerintah akan menjamin kehidupan keluarganya dan akan memberi perhatian khusus kepada baik orang tuanya dan adik-adik dan kakak-kakaknya," kata Presiden.