periskop.id – Deputi Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLH/BPLH Rasio Ridho Sani mengungkapkan bahwa Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Cesium 137 (Cs-137) tengah mempercepat upaya mitigasi dan dekontaminasi di kawasan industri serta pemukiman Cikande, Serang.
Langkah ini diambil untuk melindungi kesehatan publik dan memastikan seluruh lokasi yang terkontaminasi aman paling lambat pada Desember 2025.
Percepatan penanganan ini, menurut Rasio, difokuskan pada area pemukiman yang teridentifikasi sebagai Zona Merah. Terdapat dua lokasi prioritas, yakni F2 dan E di Kampung Barengkok, Desa Sukatani.
“Percepatan dekontaminasi dilakukan untuk melindungi kesehatan masyarakat. Saat ini kami melakukan percepatan dekontaminasi lokasi dengan radiasi tinggi (Zona Merah) yang berada dipemukiman,” ujarnya, dikutip Selasa (28/10).
Rasio, yang juga menjabat Ketua Bidang Mitigasi Satgas Cs-137 mengatakan Satgas telah memindahkan sementara 91 warga dari kedua zona merah tersebut.
Relokasi dilakukan dalam dua tahap, tahap pertama pada 22 Oktober 2025 untuk 19 keluarga (63 jiwa) dibantu Tim Nubika TNI AD, dan tahap kedua pada 26 Oktober 2025 untuk 28 warga yang melibatkan KBRN Brimob.
Rasio menjelaskan, relokasi sangat krusial agar warga tidak terpapar debu radioaktif (airborne) Cs-137 selama proses pembersihan. Tindakan ini juga memberi ruang bagi petugas untuk memindahkan material terkontaminasi secara lebih leluasa.
Seluruh proses pemindahan warga dipastikan mengikuti Prosedur Keamanan Radiasi yang ketat, dipantau langsung oleh petugas proteksi radiasi (PPR) serta dokter dari BRIN dan Bapeten. Warga beserta barang bawaan mereka diperiksa menggunakan survey meter radiasi sebelum dipindahkan.
“Kami pastikan keamanan radiasi dari masyarakat dan petugas Medis,” tegas Rasio Ridho Sani.
Hingga kini, progres dekontaminasi berjalan signifikan. Satgas telah menuntaskan pembersihan di 21 dari 22 pabrik yang terdeteksi paparan radiasi, sehingga pabrik-pabrik tersebut dapat segera beroperasi kembali.
Selain area pabrik, penanganan juga dilakukan di 12 lokasi lain seperti lahan kosong dan lapak. Dari jumlah tersebut, lima lokasi telah berhasil didekontaminasi, sementara tujuh lokasi lainnya masih dalam proses. Total material hasil pembersihan yang dipindahkan ke penyimpanan sementara (interim storage) telah mencapai 222,6 m³ atau setara 371 ton.
Upaya mitigasi penyebaran juga dilakukan dengan memeriksa 32.363 kendaraan menggunakan Radiation Portal Monitoring (RPM). Satgas melaporkan, sejak minggu lalu tidak ada lagi kendaraan yang terdeteksi Cs-137.
“Ini menunjukkan adanya indikasi penurunan penyebaran radioaktif melalui udara (airborne) di wilayah Cikande,” imbuh Rasio.
“Kami mengapresiasi dukungan dan kerjasama warga selama proses relokasi sementara itu serta pihak yang telah mendukung mitigasi dan percepatan dekontaminasi ini,” tutupnya.
Tinggalkan Komentar
Komentar