periskop.id - Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Alexander Zulkarnain, menyatakan bahwa penggunaan Interactive Flat Panel (IFP) dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah. Ia menyebut teknologi tersebut memungkinkan penyampaian materi secara lebih menarik, termasuk melalui tampilan tiga dimensi.
Pernyataan itu disampaikan Alexander usai peluncuran program digitalisasi pembelajaran di SMP Negeri 4 Kota Bekasi, Senin (17/11). “Karena nggak semuanya materi-materi yang ada di kurikulum itu bisa digambarkan hanya dengan ceramah saja,” ujarnya.
Alexander menjelaskan bahwa seluruh sekolah di Kota Bekasi telah menerima bantuan IFP dengan jumlah bervariasi. Teknologi tersebut kini digunakan di jenjang TK, SD, SMP, hingga SMA. Program ini merupakan bagian dari mandat Presiden yang meliputi pemanfaatan teknologi digital, revitalisasi sarana-prasarana, serta program makan bergizi gratis (MBG).
Beberapa sekolah, seperti SMP Negeri 10 dan SMP Negeri 4 Kota Bekasi, tercatat menerima ketiga program tersebut secara bersamaan, mulai dari MBG hingga kelengkapan perangkat digital.
“SMP 4 dan SMP 10 adalah SMP yang dapet ketiganya berdasarkan pemberitaan. MBG-nya dia dapet, interaktif platformnya dia dapet, ini malah 16 kalau nggak salah. Terus yang berikutnya adalah revitalisasi sarana-prasarana juga dia dapet,” ungkap Alex.
Kepala SMP Negeri 4 Kota Bekasi, Sungkawati, mengatakan 90 persen guru di sekolahnya telah mampu menggunakan papan interaktif setelah mengikuti bimbingan teknis. Ia menambahkan bahwa seluruh guru memahami konsep penggunaan IFP, meski pengoperasiannya tetap membutuhkan latihan karena berbasis komputer.
“Kalau paham, pasti paham 100%. Tapi untuk mengoperasikan butuh waktu. Karena kan kalau media komputerisasi butuh banyak praktek,” ujar Sungkawati.
Tinggalkan Komentar
Komentar