periskop.id - Sektor ekonomi kreatif Indonesia terus menunjukkan kontribusi signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja nasional. Pada 2025, jumlah tenaga kerja di sektor kreatif mencapai 27,40 juta orang atau setara 18,70% dari total angkatan kerja, meningkat dari 26,48 juta orang (18,30%) pada 2024.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti, menyebutkan bahwa sebagian besar tenaga kerja ekonomi kreatif berada di Pulau Jawa. Provinsi Jawa Barat menjadi wilayah dengan jumlah tenaga kerja kreatif terbanyak, yakni 6,24 juta orang, diikuti Jawa Tengah dan Jawa Timur.
“Tiga provinsi dengan penyerapan tenaga kerja ekraf tertinggi adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, yang mencapai 57,81% dari total tenaga kerja ekonomi kreatif di Indonesia,” jelas Amalia dalam keterangan resmi, Senin (17/11).
Untuk mendukung pengumpulan data yang lebih rinci, BPS bekerja sama dengan Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif dalam pelaksanaan Sensus Ekonomi 2026 (SE2026). SE2026 akan memetakan pelaku usaha kreatif di seluruh Indonesia, mulai dari sektor kuliner, fashion, game, musik, film, desain, hingga konten digital, termasuk lokasi dan skala usaha.
“SE2026 nantinya akan mampu memberikan gambaran lengkap jumlah pelaku usaha kreatif, mulai dari kuliner, fashion, game, musik, film, desain, hingga konten digital, termasuk lokasi dan skala usaha. Data ini sekaligus menjadi basis penghitungan PDB ekonomi kreatif serta frame pelaku usaha kreatif untuk survei khusus ke depan,” kata Amalia.
Sebagai bagian dari sosialisasi SE2026, Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, menyerahkan materi Public Service Announcement (PSA) kepada BPS RI. Penyerahan ini juga disaksikan Wakil Kepala BPS RI, Sonny Harry Budiutomo Harmadi.
Materi PSA tersebut bukan hanya video sosialisasi, melainkan menjadi token of friendship antar lembaga sekaligus ruang bagi talenta muda animasi nasional untuk menunjukkan kemampuannya
“Kolaborasi BPS dan Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif ini akan menjadi landasan komitmen kami untuk terus menghadirkan data yang lebih kaya, akurat, dan berdampak bagi pengembangan ekonomi kreatif Indonesia,” ujar Amalia.
Tinggalkan Komentar
Komentar