periskop.id - Pegulat wanita mungkin sudah sering kita lihat di berbagai kejuaraan gulat profesional. Namun, bagaimana jika ada seorang pegulat wanita yang menggunakan hijab? Ya, Nor “Phoenix” Diana adalah sosok paling pertama yang mematahkan batasan itu di dunia gulat profesional.
Lahir dan besar di Malaysia, ia dikenal luas sebagai pegulat berhijab pertama di dunia, sebuah identitas yang membuatnya menjadi simbol keberanian dan inspirasi, terutama bagi perempuan Muslim yang ingin menembus arena olahraga yang didominasi pria.
Kecintaannya pada gulat bermula di usia remaja, terinspirasi oleh bintang WWE Sasha Banks. Pada 2015, ia mulai berlatih di Malaysia Pro Wrestling di bawah bimbingan Ayez Shaukat-Fonseka Farid.
Awalnya, ia bertanding dengan topeng untuk menjaga privasi. Namun, pada 2018, setelah kalah dalam sebuah pertandingan, ia membuka identitasnya dan tampil sebagai pegulat berhijab, momen yang mengubah persepsi publik tentang siapa yang bisa berada di ring.
Puncak sorotan datang pada 2019 ketika Phoenix mengalahkan empat lawan pria dan menjadi juara Malaysia Pro Wrestling Wrestlecon. Kemenangan ini bukan hanya prestasi pribadi, tetapi juga pernyataan bahwa kemampuan dan determinasi tidak mengenal gender atau penampilan.
Perjalanan karier Phoenix tidak selalu mulus. Ia kerap menghadapi kritik dari kalangan konservatif yang mempertanyakan keputusannya bertanding melawan pria. Namun, ia memilih menjawab dengan prestasi dan konsistensi.
“Saya ingin menunjukkan bahwa perempuan, bahkan yang berhijab, bisa berada di level tertinggi olahraga ini,” ujarnya dalam sebuah wawancara.
Selain tampil di Malaysia, Phoenix juga pernah berlaga di Manila Wrestling Federation dan berlatih di Pro-Wrestling: EVE di London, Inggris. Pengalaman internasional ini memperkaya tekniknya dan memperluas jejaringnya di dunia gulat.
Pengaruhnya melampaui ring. Nor “Phoenix” Diana masuk daftar Asia’s Most Influential versi Tatler Asia (2021) dan Gen.T Malaysia (2020), menegaskan statusnya sebagai figur publik yang menginspirasi. Julukan “Phoenix” sendiri melambangkan semangatnya untuk bangkit dari keterbatasan dan membakar semangat orang lain untuk mengejar mimpi.
Kini, Nor “Phoenix” Diana terus bertanding sambil membawa pesan inklusivitas dan keberanian. Ia membuktikan bahwa identitas dan keyakinan tidak harus menjadi penghalang untuk meraih prestasi di panggung dunia.
Tinggalkan Komentar
Komentar