Periskop.id - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa berbagi pengalaman dan berdiskusi dengan siswa, soal Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dalam kegiatan “Kemenkeu Mengajar 10”. Acara ini digelar untuk membantu siswa memahami konteks peran pemerintah dalam perekonomian.

“Sehingga mereka tidak sekadar mengkritik, tetapi juga mengerti konteksnya,” kata Purbaya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (10/11). 

Dalam kesempatan itu, Purbaya menyoroti, APBN bukan hanya angka di atas kertas, melainkan wujud gotong royong seluruh rakyat untuk membangun negeri. APBN, lanjutnya, merupakan instrumen fiskal yang memfasilitasi kehadiran pendidikan, kesehatan, pangan, energi, infrastruktur, hingga perlindungan sosial bagi masyarakat.

Dalam konteks pelajar, APBN perlu dijaga untuk bisa mendukung anak-anak yang merupakan masa depan bangsa. “Saya senang sekali karena mereka sangat kreatif dan aktif berdiskusi di kelas. Ini menunjukkan bahwa generasi muda kita memiliki potensi yang luar biasa,” tambah Purbaya.

Kemenkeu Mengajar merupakan program kerelawanan yang telah berjalan selama satu dekade. Pada tahun ini, jumlah pegawai Kemenkeu yang berpartisipasi dalam program melampaui 7.000 orang, berasal dari pegawai Kemenkeu, pegawai perusahaan special mission vehicle (SMV), dan mahasiswa Politeknik Keuangan Negara (PKN) STAN.

Kemenkeu Mengajar 10 menjangkau sekitar 69 ribu siswa Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), termasuk Sekolah Luar Biasa (SLB), dan Sekolah Rakyat (SR) di 267 sekolah, baik di Indonesia maupun Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN). Para pejabat tinggi Kemenkeu mengajar di tempat yang terpisah. Purbaya mengajar di SMAN 3 Jakarta bersama sejumlah pejabat lain.

Pejabat Eselon 1

Sementara itu, Wakil Menteri Keuangan I Suahasil Nazara mengajar di Sekolah Rakyat MA 33 Tangerang Selatan. Adapun Wakil Menteri Keuangan II Thomas Djiwandono hadir di SMAN 6 Jakarta bersama Direktur Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal Febrio Kacaribu.

Selain itu, jajaran pejabat eselon I lainnya juga turut berpartisipasi mengajar di berbagai daerah. Direktur Jenderal Perbendaharaan Astera Primanto Bhakti mengajar di SMAN 2 Kediri. Kemudian, Direktur Jenderal Kekayaan Negara Rionald Silaban, Direktur Jenderal Stabilitas dan Pengembangan Sektor Keuangan Masyita Crystallin, serta Staf Ahli Bidang Kepatuhan Pajak Yon Arsal hadir di SMAN 34 Jakarta.

Di tempat lain, Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Askolani mengajar di SMPN 3 Palembang, Direktur Jenderal Pajak Bimo Wijayanto hadir di Labschool Jakarta, Direktur Jenderal Anggaran Luky Alfirman mengajar di SMPN 29 Jakarta, dan Kepala Lembaga Nasional Single Window (LNSW) Oza Olavia hadir di SMAN 5 Tangerang.

Distribusi pejabat eselon I pada sekolah di berbagai daerah bertujuan untuk memberikan pelajaran tentang pengelolaan keuangan negara, sekaligus cinta tanah air kepada siswa. Langkah ini juga menunjukkan, pengelolaan UangKita adalah tanggung jawab bersama seluruh rakyat Indonesia.

Menkeu menambahkan, sepuluh tahun Kemenkeu Mengajar merupakan perjalanan pengabdian besar dengan semangat belajar dan berbagi nilai integritas. Kegiatan ini juga membangun keyakinan, masa depan Indonesia akan makin kuat bila seluruh lapisan masyarakat mengenali dan menjaga UangKita dengan penuh tanggung jawab.