periskop.id - Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menyebut sektor ini menjadi fondasi utama perekonomian nasional, meski sebagian besar pelaku usaha masih terkendala masalah fundamental seperti riwayat kredit dan agunan.
"Saat ini, sebagian besar UMKM masih mengalami kendala fundamental, seperti riwayat kredit (SLIK) dan agunan yang perlu kita carikan solusi bersama. Makanya hadir UMKM Pintar ini," ujar Deputi Bidang Usaha Kecil Kementerian UMKM, Temmy Satya Permana, dalam acara peluncuran UMKM Pintar bersama SeaBank Indonesia, dikutip Jumat (21/11).
Temmy memaparkan data terbaru hingga 2025. Jumlah UMKM di Indonesia telah mencapai 65,5 juta unit.
Sektor ini memberikan kontribusi signifikan sebesar 61,9% terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Selain itu, sektor UMKM juga tercatat menyerap lebih dari 119 juta tenaga kerja di seluruh Indonesia.
Melihat kendala tersebut, Temmy menekankan pentingnya literasi keuangan. Platform UMKM Pintar hadir untuk meningkatkan kapasitas pelaku usaha melalui pendidikan digital dan keuangan terstruktur.
Merespons hal ini, Wakil Direktur Utama SeaBank Indonesia, Junedy Liu, menilai pertumbuhan ekonomi digital yang pesat belum diimbangi kesiapan merata di kalangan UMKM.
Junedy mengidentifikasi tantangan utama terletak pada pengelolaan keuangan dan pengembangan usaha.
Tingginya tingkat informalitas dalam pencatatan keuangan menjadi hambatan serius.
Masalah lain adalah belum adanya pemisahan antara keuangan pribadi dan usaha, yang membatasi akses UMKM terhadap pembiayaan formal.
"Ini mencerminkan kesenjangan literasi keuangan, terutama di ranah digital, serta pemanfaatan layanan keuangan formal yang masih rendah, padahal hal ini penting bagi keberlanjutan dan pertumbuhan usaha," ujar Junedy.
Oleh karena itu, SeaBank mendukung penuh peluncuran platform pembelajaran digital UMKM Pintar. Platform ini dirancang memberi akses literasi keuangan yang mudah, praktis, dan relevan.
"Platform ini ditujukan khusus bagi UMKM mikro dan kecil, termasuk pelaku usaha perempuan, guna membantu mereka membangun usaha yang lebih berkelanjutan dan memperkuat ketahanan finansial di era digital," jelas Junedy.
Tinggalkan Komentar
Komentar