Periskop.id - Nyeri punggung sering dianggap sebagai masalah sepele yang muncul akibat postur tubuh yang buruk, terutama pada mereka yang bekerja berjam-jam di kantor. Namun, tidak semua sakit punggung berasal dari masalah otot atau tulang. Dalam beberapa kasus, nyeri tersebut bisa menjadi tanda awal adanya gangguan serius pada ginjal.
Dikutip dari Hindustan Times (6/9), ahli urologi di Ruby Hall Clinic, Pune, Dr. Kshitij Raghuvanshi, menegaskan pentingnya membedakan sumber nyeri.
“Sakit punggung tidak selalu disebabkan oleh postur tubuh yang buruk atau masalah otot. Nyeri punggung bagian atas, jika disertai perubahan urine atau pembengkakan, bisa menjadi tanda penyakit ginjal. Identifikasi dini terhadap perbedaan tersebut dapat sangat memengaruhi pengobatan dan hasil kesehatan,” ujarnya.
Bedanya Nyeri Punggung Akibat Postur dan Disfungsi Ginjal.
Untuk memahami perbedaan keduanya, berikut adalah penjelasan fakta perbedaan nyeri punggung akibat postur dan disfungsi ginjal.
1. Lokasi Nyeri
- Nyeri postur: Umumnya muncul di punggung bawah atau tulang belakang. Rasa sakit dapat menjalar ke pinggul atau bokong.
- Nyeri ginjal: Terasa tepat di bawah tulang rusuk, di kedua sisi tulang belakang. Nyeri biasanya tumpul, menetap, dan tidak hilang dengan perubahan posisi.
2. Sifat Nyeri
- Postur tubuh: Rasa nyeri cenderung tajam, menusuk, atau pegal. Intensitasnya bisa berubah tergantung aktivitas, olahraga, atau posisi tubuh. Istirahat biasanya membantu meredakan gejala.
- Disfungsi ginjal: Nyeri terasa konstan, tumpul, dan tidak dipengaruhi oleh gerakan atau tekanan pada otot. Kadang nyeri menjalar ke pinggang atau perut.
3. Respons Terhadap Gerakan
- Nyeri muskuloskeletal: Biasanya meningkat ketika otot atau sendi ditekan atau diregangkan.
- Nyeri ginjal: Tidak terpengaruh oleh gerakan fisik, karena penyebabnya berasal dari organ internal.
4. Gejala Penyerta yang Perlu Diwaspadai
Selain lokasi dan sifat nyeri, ada beberapa gejala yang dapat menunjukkan adanya gangguan ginjal:
- Perubahan frekuensi buang air kecil: Lebih sering, lebih jarang, atau disertai urine berbusa.
- Darah dalam urine: Nyeri atau rasa tidak nyaman ketika buang air kecil.
- Pembengkakan (edema): Terlihat pada kaki, pergelangan, tangan, atau wajah karena retensi cairan.
- Kelelahan berkepanjangan: Akibat penumpukan produk limbah dalam darah serta kemungkinan anemia.
- Perubahan kulit: Kulit kering dan gatal karena ketidakseimbangan mineral.
- Gangguan pencernaan: Kehilangan nafsu makan, mual, atau muncul rasa logam di mulut.
5. Risiko Salah Diagnosis
Banyak orang mengabaikan nyeri punggung dengan menganggapnya hanya akibat postur tubuh, padahal bisa jadi itu tanda awal kerusakan ginjal. Deteksi dini sangat penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
Tabel Perbedaan Nyeri Punggung Akibat Postur dan Disfungsi Ginjal
Aspek | Nyeri Punggung Akibat Postur | Nyeri Punggung Akibat Disfungsi Ginjal |
---|---|---|
Lokasi Nyeri | Punggung bawah atau tulang belakang, bisa menjalar ke pinggul/bokong | Tepat di bawah tulang rusuk, di kedua sisi tulang belakang, bisa menjalar ke pinggang/perut |
Sifat Nyeri | Tajam, menusuk, atau pegal, bervariasi tergantung aktivitas | Tumpul, persisten, tidak hilang dengan posisi atau gerakan |
Respons Gerakan | Bertambah saat otot/sendi ditekan atau digerakkan | Tidak terpengaruh gerakan fisik atau tekanan otot |
Perbaikan dengan Istirahat | Biasanya membaik dengan istirahat | Tidak membaik dengan istirahat |
Gejala Penyerta | Jarang ada, biasanya hanya kaku otot | Perubahan urine, pembengkakan, kelelahan, perubahan kulit, mual, atau darah dalam urine |
Penyebab Utama | Postur tubuh buruk, duduk lama, beban fisik | Gangguan ginjal seperti batu ginjal, infeksi, atau kerusakan ginjal |
Tinggalkan Komentar
Komentar