periskop.id - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyatakan keyakinannya bahwa penyerapan anggaran Program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan berjalan maksimal tahun ini.
Menanggapi pernyataan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, ia menegaskan tidak khawatir dengan kemungkinan penarikan anggaran jika realisasinya dinilai rendah karena pihaknya telah memiliki sistem yang kuat.
“Saya enggak khawatir terkait dengan itu karena penyerapan kita, Insya Allah, akan selesai, apalagi Rp71 triliun tahun ini pasti terserap,” kata Dadan dalam konferensi pers di Kantor BGN, Jakarta Pusat, Senin (22/9).
Dadan mengakui bahwa dari total alokasi APBN sebesar Rp71 triliun, saat ini masih ada dana Rp9,1 triliun yang masih diblokir atau “dibintangi” oleh Kementerian Keuangan dan sedang dalam proses pembukaan.
Meski demikian, ia menyebut serapan anggaran program telah berjalan dan kini sudah mencapai hampir Rp17 triliun.
Lebih lanjut, ia berkilah mengenai isu serapan rendah dengan menyebut BGN justru memprediksi akan membutuhkan dana tambahan.
Dadan mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah menyiapkan dana siaga sebesar Rp100 triliun, namun pihaknya hanya akan memerlukan sekitar Rp50 triliun untuk sisa tahun ini.
“Jadi yang Rp50 triliun silakan digunakan untuk kepentingan lain. Jadi kami sudah sampaikan hal itu. Dan Pak Presiden cukup kaget saya masih punya sisa Rp50 triliun,” terangnya.
Dadan menegaskan bahwa kunci utama penyerapan anggaran program ini terletak pada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), yaitu para mitra penyedia makanan seperti katering dan restoran.
Oleh karena itu, BGN kini berfokus memperbaiki tata kelola SPPG di seluruh wilayah.
Ia juga memastikan proses verifikasi para mitra telah dilakukan secara profesional melalui sistem daring berbasis kelengkapan data.
Tinggalkan Komentar
Komentar