periskop.id - Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) PDI Perjuangan (PDIP) mengirimkan timnya sebagai relawan untuk membantu korban banjir dan longsor di wilayah Aceh, Sumatra Utara (Sumut), dan Sumatra Barat (Sumbar).

Ketua Bidang Penanggulangan Bencana DPP PDIP Tri Rismaharini mengungkapkan, pengiriman relawan tersebut sesuai dengan perintah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. 

"Ketua Umum PDI Perjuangan Ibu Megawati Soekarnoputri memerintahkan Tim Baguna PDI Perjuangan untuk membantu korban bencana di 3 provinsi. Ini sudah terlatih dan dapat sertifikat Basarnas," kata Tri Rismaharini, dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat (28/11).

Risma menyampaikan, pihaknya turut berempati terhadap bencana banjir dan longsor yang terjadi di tiga provinsi itu. Atas dasar empati itu, Baguna segera mengirimkan tim relawan dan bantuan yang dibutuhkan pemerintah serta masyarakat setempat.

"Demi kemanusiaan, kita selalu sigap. Bahkan kita siap mengerahkan semua kemampuan kita untuk membantu pemerintah dan rakyat," ujar Risma.

Risma juga berencana mengumpulkan berbagai bantuan yang dibutuhkan masyarakat terdampak banjir dan longsor di Aceh, Sumut, dan Sumbar. 

Risma mengaku, pihaknya sudah melaksanakan pengumpulan sumbangan kepada korban bencana di Aceh. Sumbangan sudah tersalurkan ke 21 kabupaten/kota di Provinsi Aceh. Bahkan, DPD PDIP sudah turun membantu korban bencana banjir di daerah itu. 

Risma juga turut berduka atas beberapa korban yang meninggal dunia akibat bencana ini.

"Kami mengucapkan berbela sungkawa kepada keluarga korban yang meninggal akibat bencana itu. Saya harap ini menjadi refleksi kita ke depan khususnya dalam hal menjaga dan melestarikan lingkungan hidup. Tujuannya untuk mencegah bencana banjir dan longsor yang demikian," tutur Risma.

Di sisi lain, pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah mencatat jumlah korban jiwa sementara akibat banjir dan longsor mencapai 34 orang. Bencana di Tapanuli Tengah juga menyebabkan puluhan orang hilang.

Terhadap bencana tersebut, Bupati Tapanuli Tengah Masinton Pasaribu mengatakan, terdapat 33 orang belum ditemukan imbas banjir dan longsor. 

“Serta ribuan kepala keluarga masih terisolasi untuk segera dievakuasi (dari bencana Sumatra)," kata Masinton, dalam keterangan resminya, Jumat (28/11).