Periskop.id – Benjolan di bawah kulit sering  dianggap sepele, padahal bisa menjadi masalah kesehatan serius jika tidak ditangani dengan benar. Meski kebanyakan benjolan bersifat jinak, penting untuk mengenali gejala-gejala yang perlu diwaspadai.

Menurut Dr. Srimanth BS, konsultan utama onkologi ortopedi di Manipal Hospital Old Airport Road, Bengaluru, sebagian besar benjolan memang tidak membahayakan. Namun, ia memperingatkan agar tidak mengabaikan benjolan yang terus membesar atau terasa nyeri.

"Benjolan besar di bagian dalam tungkai, panggul, atau punggung terus membesar dan dapat mencapai kulit atau menyebabkan rasa sakit, dan bisa jadi merupakan puncak gunung es," kata Dr. Srimanth, dikutip dari Hindustan Times, Senin (28/7).

Tanda-Tanda Benjolan Jinak

Benjolan jinak biasanya:

  • Berukuran kecil (kurang dari 5 cm, seukuran buah lemon)
  • Terasa halus saat disentuh
  • Tidak nyeri
  • Berwarna senada atau sedikit lebih terang dari kulit sekitarnya
  • Dapat digerakkan dengan jari

Benjolan semacam ini sering kali berupa lipoma atau kista lemak yang tidak memerlukan penanganan khusus, kecuali mengganggu secara kosmetik atau lokasi yang sensitif.

Ciri-Ciri Benjolan yang Perlu Diwaspadai

  • Sebaliknya, benjolan yang perlu segera diperiksa lebih lanjut memiliki beberapa tanda berikut:
  • Ukuran lebih besar dari 5 cm
  • Terus membesar dalam waktu singkat (beberapa hari atau minggu)
  • Disertai rasa sakit, kemerahan, atau perubahan warna menjadi kebiruan
  • Tidak bisa digerakkan atau terasa menempel pada jaringan dalam
  • Mengeluarkan darah atau menjadi luka terbuka (ulkus)

Dr. Srimanth menjelaskan bahwa benjolan semacam ini bisa mengindikasikan adanya infeksi serius, tumor ganas, atau bahkan kanker sarkoma.

"Benjolan apa pun yang terasa nyeri, kemerahan, dan mengeluarkan darah, atau bahkan pecah dan menjadi ulkus, perlu diperiksa secara menyeluruh untuk menyingkirkan kemungkinan kanker atau sarkoma," ujarnya.

Pemeriksaan dan Diagnosa Lanjutan

Untuk memastikan jenis benjolan, pemeriksaan lanjutan sangat disarankan. Prosedur yang umum dilakukan antara lain:

  • USG (Ultrasonografi) untuk membedakan antara lipoma, infeksi, atau tumor
  • MRI untuk melihat ukuran, bentuk, jenis jaringan, serta tingkat penyebaran
  • PET-CT Scan untuk mendeteksi aktivitas metabolik dan kemungkinan keganasan

"MRI dapat memberikan informasi lebih lanjut tentang ukuran, bentuk, jenis jaringan, dan juga tingkat penyebarannya," jelas Dr. Srimanth.