periskop.id - Akhir-akhir ini, publik ramai dengan cabang olahraga yang terbilang baru, mirip tenis dengan lapangan yang diberi pagar kaca, yakni padel.
Olahraga raket yang satu ini lagi booming di berbagai negara, termasuk Indonesia. Dari selebritis, pekerja kantoran, sampai komunitas olahraga, semua lagi tergila-gila sama padel.

Tapi pertanyaannya, kenapa sih padel bisa viral dan bikin banyak orang ketagihan? Yuk, kita bahas bersama dengan data dan penelitian biar nggak sekadar ikut tren!

Apa Itu Padel?

Padel adalah olahraga raket yang dimainkan berpasangan di lapangan kecil yang dikelilingi dinding kaca. 

Olahraga ini punya kombinasi antara seru, sosial, dan tetap bikin keringat, cocok untuk yang mau aktif tanpa tekanan kompetisi. Bukan cuma di Indonesia, tren padel ini meledak secara global.
Menurut Global Padel Statistics 2025 (PalaHack), jumlah pemain padel di seluruh dunia melonjak dari sekitar 12 juta pada tahun 2014 menjadi lebih dari 30 juta pemain pada tahun 2024.
Angkanya luar biasa, tapi apa yang bikin olahraga ini begitu disukai? Mari kita mulai dari hal paling mendasar, yaitu kemudahannya.

Gampang Dipelajari, Cocok untuk Semua Umur

Padel bukan olahraga yang bikin pusing. Nggak perlu punya servis sekuat Rafael Nadal atau refleks secepat pebulutangkis profesional.
Raketnya ringan, bola lebih ringan dari bola tenis, dan lapangannya pun lebih kecil. Jadi, pemula bisa langsung main tanpa takut insecure soal kemampuan dan stamina diri.

Nah, penelitian dari “The Role of Padel in Improving Physical Fitness and Health Promotion” yang diterbitkan di  International Journal of Environmental Research and Public Health pada 2022, menjelaskan bahwa padel sangat potensial sebagai olahraga kebugaran masyarakat umum, bukan cuma untuk atlet.
Artinya, siapa pun bisa mulai, dari remaja sampai orang tua, tanpa perlu kemampuan ekstrem.
Jadi, bukan cuma gampang dimainkan, padel juga menawarkan manfaat kesehatan yang nyata buat tubuh kita.

Sehat Tanpa Harus ‘Tersiksa’

Kalau kamu tipe orang yang malas melakukan gym karena bosan atau cepat lelah, padel bisa jadi solusi. Gerakannya cepat tapi tidak terlalu berat, bikin jantung aktif tapi tetap menyenangkan.

Menurut studi yang sama, bermain padel dapat meningkatkan kapasitas kardiovaskular, kekuatan otot, keseimbangan tubuh, serta menurunkan risiko penyakit tidak menular seperti obesitas dan tekanan darah tinggi.
Simpelnya, kamu bisa membakar 400–600 kalori per jam tanpa merasa sedang ‘berolahraga keras’.

Selain itu, karena dimainkan secara berpasangan, kamu juga bisa saling menyemangati, yang berarti secara psikologis, tingkat stres lebih rendah dan rasa bahagia meningkat.

Nah, di sinilah sisi menarik padel yang nggak banyak disadari, manfaatnya bukan cuma fisik, tapi juga mental.

Efek Positif pada Kesehatan Mental

Kita hidup di era di mana stres datang dari mana aja, bisa dari kerjaan, sosial media, hingga hubungan pribadi.

Padel, dengan suasana sosialnya yang santai dan penuh tawa, ternyata bisa bantu redakan itu semua.

Sebuah tinjauan sistematis berjudul “Padel, Pickleball and Wellbeing: A Systematic Review” yang terbit di  Frontiers in Psychology pada 2025, menyoroti bahwa padel bukan hanya menyehatkan tubuh, tapi juga berdampak positif pada kesejahteraan psikologis, termasuk peningkatan kepercayaan diri, rasa bahagia, dan pengurangan kecemasan.

Jadi, kalau kamu sedang penat, cobalah main padel. Gerakan fisik, interaksi sosial, dan suasana kompetitif yang ringan bisa membuat otakmu ‘reset’ secara alami.

Setelah tahu manfaat fisik dan mentalnya, mari kita lihat bagaimana padel juga membentuk gaya hidup baru bagi banyak orang.

Dari Olahraga ke Gaya Hidup

Padel kini bukan sekadar olahraga, tapi sudah jadi bagian dari lifestyle.
Banyak lapangan padel modern yang dilengkapi area lounge, kafe, bahkan live DJ saat akhir pekan.
Konsepnya bukan cuma ‘berolahraga’, tapi ‘bersosialisasi sambil sehat’.

Tidak heran jika komunitas padel berkembang cepat.

Padel berhasil menggabungkan tiga hal yang kita cari, yaitu gerak tubuh, kebersamaan, dan kesenangan.

Lalu, bagaimana prospek padel ke depan? Apakah ini cuma tren sementara atau sesuatu yang akan bertahan lama?

Tren yang Belum Akan Redup

Dengan pertumbuhan pesat dari 12 juta ke 30 juta pemain dalam satu dekade, para analis memperkirakan padel akan terus berkembang, terutama karena sifatnya yang inklusif dan ramah bagi semua usia.
Bahkan di Indonesia, beberapa pusat kebugaran dan properti residensial mulai membangun lapangan padel pribadi sebagai daya tarik baru.

Data dari Global Padel Statistics 2025 menunjukkan bahwa tren ini belum menunjukkan tanda-tanda melambat. Pasarnya disebut unstoppable artinya, padel bukan cuma tren sementara, tapi transformasi cara orang berolahraga.

Bukan Sekadar Tren, Tapi Gaya Hidup Sehat yang Menyenangkan

Padel berhasil menjawab kebutuhan zaman sebagai olahraga yang menyenangkan, menyehatkan, dan sosial.

Ia mudah dimainkan siapa saja, memberikan manfaat fisik dan mental, serta jadi aktivitas gaya hidup yang seru.