periskop.id - Pihak kepolisian menginformasikan adanya penerapan rekayasa lalu lintas yang bersifat situasional di sekitar kompleks Gedung DPR/MPR RI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta. 

Kebijakan ini disiapkan untuk mengantisipasi kepadatan arus kendaraan akibat unjuk rasa ribuan pengemudi ojek online yang berlangsung pada Rabu (17/9).

Demonstrasi yang diinisiasi oleh kelompok Asosiasi Pengemudi Ojek Online Gabungan Aksi Roda Dua (GARDA) ini diperkirakan melibatkan sekitar 2.000 pengemudi ojol serta sejumlah elemen mahasiswa. 

Rute aksi mereka akan bergerak dari depan Gedung Kementerian Perhubungan di Jalan Medan Merdeka menuju Gedung DPR/MPR.

Pihak kepolisian menyatakan skema pengalihan arus di Jalan Gatot Subroto akan disesuaikan dengan kondisi di lapangan. Tujuannya adalah agar demonstrasi tidak sampai menutup total akses jalan, meskipun potensi perlambatan laju kendaraan diperkirakan tetap terjadi.

Sementara itu, di kawasan Jalan Medan Merdeka yang menjadi titik awal aksi, tetap berlaku sistem ganjil-genap sesuai Peraturan Gubernur Nomor 88 Tahun 2019. 

Ketentuan ini berlaku pada jam-jam sibuk, yakni pukul 06.00-10.00 WIB dan 16.00-21.00 WIB.

Selain di dua titik aksi utama, masyarakat juga diimbau untuk mewaspadai potensi kemacetan di sejumlah lokasi lain. 

Titik-titik tersebut diperkirakan menjadi lokasi konsentrasi massa atau rute pergerakan para demonstran.

Beberapa area yang berpotensi mengalami kepadatan lalu lintas meliputi kawasan Istana Merdeka di Jalan Medan Merdeka Utara, serta kantor-kantor pusat aplikator seperti Kantor Gojek Indonesia di area Blok M, Kantor Grab Indonesia di Maspion Plaza, dan Kantor Maxime Indonesia di Pasar Minggu.