Periskop.id - Tinggi badan adalah salah satu indikator kesehatan publik dan nutrisi yang menarik untuk diperhatikan, terutama dalam konteks regional seperti Asia Tenggara. Berdasarkan data yang dirilis oleh NCD Risk Factor Collaboration, perbandingan tinggi rata-rata laki-laki berusia 19 tahun di kawasan ASEAN menunjukkan variasi yang cukup signifikan, di mana negara dengan ekonomi maju cenderung memiliki postur yang lebih tinggi.

Data ini mencerminkan tidak hanya faktor genetik, tetapi juga kualitas gizi, kesehatan, dan lingkungan hidup yang telah dialami oleh generasi muda di masing-masing negara.

Singapura Memimpin Jauh

Dari 11 negara di Asia Tenggara, Singapura menempati posisi teratas dengan rata-rata tinggi badan laki-laki mencapai 174 cm. Angka ini menempatkan Singapura jauh di depan negara-negara tetangga dan menunjukkan korelasi yang kuat antara standar hidup, kualitas kesehatan, serta asupan nutrisi yang superior.

Tepat di bawah Singapura, Thailand menempati peringkat kedua dengan rata-rata tinggi badan 172 cm. Sementara itu, Malaysia dan Vietnam berada di posisi ketiga dan keempat dengan angka yang sama, yaitu 169 cm.

Indonesia di Tengah Namun Tertinggal

Indonesia menempati peringkat ketujuh, sejajar dengan Brunei Darussalam, dengan rata-rata tinggi badan laki-laki usia 19 tahun mencapai 166 cm.

Angka ini menunjukkan bahwa Indonesia masih berada di bawah rata-rata yang dicapai oleh negara-negara seperti Malaysia dan Thailand. Perbedaan tinggi ini sering kali dihubungkan dengan isu kesehatan masyarakat, seperti stunting, yang dipengaruhi oleh gizi yang kurang optimal di masa pertumbuhan.

Sementara itu, Laos berada di peringkat terbawah dari 10 negara anggota ASEAN dengan 163 cm, dan Timor Leste tercatat di angka 160 cm.

Berikut adalah perbandingan tinggi rata-rata laki-laki usia 19 tahun di negara-negara ASEAN:

PeringkatNegaraTinggi Rata-Rata Laki-Laki (19 Tahun)
1Singapura174 cm
2Thailand172 cm
3Malaysia169 cm
4Vietnam169 cm
5Myanmar167 cm
6Brunei Darussalam166 cm
7Indonesia166 cm
8Kamboja165 cm
9Filipina165 cm
10Laos163 cm
11Timor Leste160 cm

Tinggi Badan Sebagai Indikator Sosial

Melansir dari berbagai sumber, data tinggi badan rata-rata generasi muda merupakan indikator penting dalam studi sosial dan kesehatan. Peningkatan tinggi badan rata-rata suatu populasi biasanya berkorelasi positif dengan:

  1. Gizi Optimal: Akses terhadap protein hewani dan makronutrien penting lainnya di masa kanak-kanak dan remaja.
  2. Kesehatan Publik: Kualitas sanitasi dan pencegahan penyakit yang baik, yang memungkinkan tubuh mengalokasikan energi untuk pertumbuhan, bukan untuk melawan infeksi.
  3. Standar Hidup: Kesejahteraan ekonomi yang lebih baik umumnya memfasilitasi akses terhadap layanan kesehatan dan makanan berkualitas.