periskop.id - Bank Indonesia (BI) mencatat Provinsi Maluku Utara berhasil mencatatkan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia pada triwulan II 2025, yakni sebesar 32,09%. Lonjakan ini terutama ditopang oleh sektor pertambangan dan hilirisasi mineral yang beroperasi di kawasan industri daerah tersebut.
Kepala BI Maluku Utara, Dwi Putra Indrawan, menyebut keberadaan Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) dan Weda Bay Nickel (WBN) menjadi motor utama penggerak ekonomi.
“Sejak beroperasi pada 2018, IWIP dan WBN telah menyerap puluhan ribu tenaga kerja, sekitar 75% di antaranya berasal dari Maluku Utara,” ujarnya dilansri dari Antara, Jumat (26/9).
Menurut Dwi, kehadiran dua perusahaan besar itu tidak hanya membuka lapangan kerja, tetapi juga memicu pertumbuhan sektor usaha lain. Mulai dari akomodasi, kuliner, hiburan, hingga jasa bengkel dan laundry ikut berkembang pesat, dengan dampak langsung yang dirasakan masyarakat sekitar.
Ia menegaskan, kontribusi IWIP dan WBN juga memperkuat program hilirisasi mineral nasional.
“Manfaat pembangunan tidak hanya terbatas pada penciptaan lapangan kerja, tetapi juga peningkatan nilai tambah yang lebih luas dan berkelanjutan bagi daerah,” katanya.
Pertumbuhan ekonomi Maluku Utara juga terlihat jelas di tingkat kabupaten. Di Halmahera Tengah, yang menjadi pusat aktivitas pertambangan dan pengolahan, pertumbuhan ekonomi bahkan mencapai 60,77% pada periode yang sama.
“Angka ini menjadikan Halmahera Tengah sebagai salah satu daerah dengan pertumbuhan tertinggi secara nasional,” ungkap Dwi.
Meski demikian, ia mengingatkan masih banyak tantangan pembangunan yang harus diatasi, mulai dari peningkatan kualitas sumber daya manusia hingga ketersediaan infrastruktur dasar.
“Tren pertumbuhan yang konsisten setiap tahun menunjukkan prospek cerah bagi masa depan Halmahera Tengah dan Maluku Utara secara umum,” tambahnya.
BI menilai kolaborasi antara dunia usaha, pemerintah daerah, dan masyarakat menjadi kunci agar pertumbuhan ekonomi Maluku Utara tidak hanya bersifat sektoral, tetapi juga inklusif dan berkelanjutan.
“Ke depan, Bank Indonesia akan terus bekerja sama dengan IWIP, WBN, dan pemerintah daerah untuk memastikan pertumbuhan ekonomi Maluku Utara benar-benar memberi manfaat bagi masyarakat,” jelas Dwi.
Tinggalkan Komentar
Komentar