periskop.id - Ducati kembali mencuri perhatian dunia otomotif dengan meluncurkan Panigale V2 S dan Streetfighter V2 S edisi 2026 yang tampil berani dengan balutan warna kuning legendaris “Giallo Ducati”.
Melansir Visordown, warna ini bukan sekadar cat baru, melainkan sebuah simbol sejarah yang pernah menghiasi motor Ducati sejak dekade 1970-an hingga 1990-an, dan kini dihidupkan kembali untuk memberikan nuansa berbeda bagi para penggemar superbike.
“Giallo Ducati” memiliki makna khusus karena pernah digunakan dalam ajang balap internasional, termasuk MotoGP dan WorldSBK, sebagai penghormatan pada momen-momen bersejarah. Dengan menghadirkan kembali warna ini, Ducati seolah ingin menegaskan bahwa identitas visual juga menjadi bagian penting dari pengalaman berkendara.
Panigale V2 S edisi kuning hadir bersama varian spesial bertema pembalap: MM93 untuk Marc Márquez dan FB63 untuk Francesco Bagnaia. Keduanya merupakan edisi terbatas yang dirancang sebagai selebrasi atas pencapaian dua ikon MotoGP. Márquez sukses meraih gelar juara dunia 2025 bersama Ducati, sementara Bagnaia mempertahankan statusnya sebagai juara dua kali.
Meski tampil eksklusif, Ducati menegaskan bahwa kedua edisi ini tetap mengusung mesin 890cc V-twin 90 derajat yang menjadi ciri khas Panigale V2. Namun, harga yang ditawarkan lebih tinggi: sekitar £19.995 (Rp436 juta), atau lebih mahal £4.600 (Rp100 juta) dibanding Panigale V2 standar, dan £2.600 (Rp56 juta) dibanding V2 S versi merah.

Untuk varian kuning reguler, Ducati menetapkan harga £17.695 (Rp386 juta), sedikit lebih tinggi dari versi merah yang dibanderol £17.395 (Rp379 juta). Perbedaan harga ini dianggap wajar mengingat eksklusivitas warna dan nilai historis yang melekat pada livery “Giallo Ducati”.
Selain itu, Ducati juga memperkenalkan edisi Corse untuk Panigale V4 S dan Streetfighter V4 S. Menurut Ducati, “Panigale V4 S Corse dan Streetfighter V4 S Corse menyalurkan ‘semangat Desmosedici GP25 di jalan raya’.” Kutipan ini menegaskan ambisi Ducati menghadirkan aura balap ke motor produksi massal.
Secara visual, edisi Corse menampilkan detail khas berupa simbol angka satu berbentuk baris di fairing samping dan depan, dengan permainan warna putih ke hitam yang menambah kesan agresif.
Harga edisi ini naik £1.800 (Rp39 juta) dibanding varian standar, menegaskan posisinya sebagai motor premium dengan DNA balap.
Kehadiran livery kuning dan edisi spesial ini menunjukkan strategi Ducati dalam memperkuat identitas merek. Mereka tidak hanya menjual performa, tetapi juga menghadirkan cerita, sejarah, dan kebanggaan yang bisa dirasakan langsung oleh pengendara.
Dengan kombinasi warna berani, edisi pembalap, dan varian Corse, Ducati seakan ingin menegaskan bahwa setiap motor bukan sekadar alat transportasi, melainkan karya seni yang membawa warisan balap ke jalan raya. Tahun 2026 pun diprediksi akan menjadi era penuh warna bagi Ducati dan para penggemarnya.
Tinggalkan Komentar
Komentar