Periskop.id - Ketua Umum Partai Buruh Said Iqbal menyatakan, akan menurunkan tiga juta hingga lima juta buruh di Indonesia dengan melakukan mogok nasional jika aspirasi yang mereka sampaikan di depan Gedung DPR/MPR RI, diabaikan.
“Kami ada enam tuntutan dan ini aksi awal, jika diabaikan kami akan menggelar aksi lagi bahkan bisa mogok nasional,” kata Said Iqbal, usai aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Kamis (28/8).
Menurut dia, aksi hari ini sudah dimulai dari kaum buruh dan mempersilahkan jika mahasiswa jika ingin melanjutkan aksi ini. “Kami akan kawal tuntutan ini dan aksi ini akan panjang,” tuturnya.
Said Iqbal menjelaskan enam tuntutan buruh yakni hapus tenaga outsourcing dan tolak upah murah. Menuutnya, Keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 168 Tahun 2024 yang dimenangkan gugatannya oleh Partai Buruh dan Serikat Buruh lainnya menyatakan pekerja alih daya itu sudah tidak ada dan yang ada hanya jenis pekerjaan yang dibatasi.
"Menteri yang mengoperasionalkan kebijakan Presiden tidak menjalankan itu. Jadi, jangan salahkan buruh, mahasiswa turun ke jalan," ujar Said.
Kedua stop PHK serta pemerintah segera membentuk Satgas PHK. Tuntutan ketiga, yaitu agar pajak yang dibebankan kepada masyarakat tidak tinggi dan mencekik. "Dapat THR ada pajak, PPh dan pajak-pajak lainnya yang memberatkan," sebut Said.
5.000 Buruh
Keempat, sahkan RUU Ketenagakerjaan tanpa Omnibus Law. Dia menilai RUU yang baru itu merupakan keputusan MK yang sebelumnya menyebutkan RUU tersebut harus disahkan maksimal dalam dua tahun. "Ini sudah setahun, kerja DPR ngapain," tanya Said.
Kelima, sahkan RUU perampasan aset, sebagai langkah konkret memberantas korupsi. Pihaknya, kata Said, juga ingin tidak ada lagi kasus korupsi di dalam Kementerian Tenaga Kerja yang memiliki beragam perizinan.
"Jangan ada lagi kasus serupa itu," tegas Said.
Keenam, Partai Buruh meminta agar pemilihan umum (pemilu) berjalan dengan bersih dan menghasilkan pemimpin yang bersih. "Kan, itu juga pemerintahan yang bersih, cita-cita Presiden Prabowo. Kalau pemerintahannya bersih, pemilu bersih, maka pemimpinnya juga bersih," ungkap Said.
Sebelumnya, Said Iqbal mengklaim 5.000 buruh di Jabodetabek dan Karawang yang ikut menggelar aksi unjuk rasa di gerbang utama depan Gedung DPR MPR RI. "Hari ini Partai Buruh bersama Koalisi Serikat Pekerja bergabung dengan 74 elemen gerakan buruh dengan perkiraan massa 4.000 sampai 5.000 orang," katanya.
Menurut dia, aksi buruh ini juga serentak dilakukan di sejumlah daerah mulai dari Bandung-Jawa Barat, Makassar, Aceh, Serang-Banten, Surabaya- Jawa Timur, Semarang-Jawa Tengah. Kemudian di Medan Sumatera Utara, Lampung, Kepulauan Riau, Morowali dan lainnya. "Ada gerakan buruh, gerakan rakyat dan mahasiswa yang bergerak dalam aksi ini,” ucapnya.
Tinggalkan Komentar
Komentar