periskop.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini, Senin 24 November 2025 diperkorakan berkonsolidasi. Sebelumnya, IHSG ditutup melemah pada level 8414.35 atau turun 0,07% pada perdagangan Jumat (21/11).
Koreksi IHSG ini antara lain dipicu oleh melemahnya indeks bursa global dan regional di tengah sentimen negatif tekanan jual saham sektor teknologi. Di sisi lain, memudarnya ekspektasi akan penurunan suku bunga the Fed di Desember 2025 juga menjadi sentimen negatif. Secara teknikal, Tim RIset Phintraco Sekuritas mencermati MACD IHSG membentuk Death Cross dan Stoachastic RSI berada di area pivot.
“IHSG ditutup di bawah level MA5. Sehingga diperkirakan IHSG masih akan berkonsolidasi di kisaran 8.350-8.450 dalam jangka pendek, selama belum mampu ditutup di atas level 8.450 dengan didukung volume besar,” ulas riste tersebut, Senin (24/11).
Beberapa saham pjagoan PHintraco Sekuritas yang menarik dicermati pekan ini, antara lain MDKA, SMGR, HMSP, PGEO, EMTK dan CBDK.
Senasib dengan IHSG, mayoritas indeks di bursa Asia ditutup melemah (21/11). Indeks bursa Eropa dibuka melemah dan indeks futures di Wall Street bergerak menguat moderat (21/11). IHSG selama sepekan ditutup menguat 0.52%.
Uang beredar dalam arti luas (M2) Indonesia tumbuh 7.7% YoY mencapai Rp9,783.1 triliun di Oktober 2025 dari pertumbuhan 8% YoY di September 2025 (21/11). Pertumbuhan yang sedikit melambat ini sejalan dengan pertumbuhan kredit bulan Oktober yang juga melambat dibandingkan bulan sebelumnya.
Sementara itu laju inflasi Jepang naik menjadi 3% YoY di Oktober 2025 dari 2.9% YoY di September 2025. Ini merupakan level inflasi tertinggi sejak Juli 2025. Pemerintahan Jepang menyetujui paket stimulus senilai 21.3 triliun yen (21/11), sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi dan membantu konsumen yang terdampak inflasi.
Indeks di Wall Street ditutup menguat signifikan pada Jumat (21/11), meskipun masih ditutup melemah dibandingkan pekan sebelumnya, setelah bergerak fluktuatif sepanjang pekan lalu. Penguatan pada Jumat dipicu oleh komentar Presiden Fed New York yang mengusulkan penurunan suku bunga pada Desember 2025.
“Hal ini membuat probabilitas penurunan suku bunga pada Desember kembali menguat menjadi lebih dari 70%, menurut CME FedWatch,” tulis riset Phintraco Sekurtotas.
U.S. 10-year Bond Yield turun lebih dari 4 bps ke level 4.063% merespon perkembangan tersebut. Sedangkan harga emas spot stabil di level US$4,079/troy oz, setelah sebelumnya sempat melemah lebih dari 1% (21/11).
Bursa AS akan tutup libur Thanksgiving di hari Kamis (27/11) dan tutup lebih awal di Jumat (28/11). Investor masih menantikan sejumlah data indikator ekonomi AS yang tertunda rilisnya akibat shutdown beberapa waktu lalu. Data ekonomi AS yang dijadwalkan akan dirilis pekan ini di antaranya indeks PPI, retail sales dan durable goods orders bulan September.
Sementara itu di domestik, defisit APBN 2025 mencapai Rp479.7 triliun (2.02% dari PDB) hingga akhir Oktober 2025. Meskipun defisit ini melebar dibandingkan bulan sebelumnya, namun masih lebih rendah dari batas 2.78% dari PDB.
Tinggalkan Komentar
Komentar