periskop.id - Indonesia resmi memasuki babak baru transformasi digital dengan peluncuran Korika Chat (KChat), kecerdasan artifisial generatif lokal hasil kolaborasi KORIKA dan Datasaur AI di ajang AI Innovation Summit (AllS) 2025, Jakarta. 

Presiden KORIKA, Dr. Ir. Hammam Riza, M.Sc., IPU mengatakan produk ini menjadi implementasi nyata Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial sekaligus simbol kedaulatan digital.

Dirancang dengan prinsip privacy-first dan berbasis open-source, KChat memungkinkan data tersimpan aman di server klien, baik fisik, VPC, maupun cloud, sehingga mengurangi ketergantungan pada vendor asing dan memastikan kepatuhan regulasi nasional. Dalam demo di AllS 2025, KChat memamerkan kemampuannya menelusuri ribuan dokumen publik dalam hitungan detik, menjawab pertanyaan secara kontekstual, dan berinteraksi layaknya asisten virtual.

Keunggulan KChat terletak pada perannya sebagai AI Agent yang dapat terhubung langsung dengan aplikasi lain, menjalankan fungsi tertentu, dan menawarkan pengalaman chatbot konsisten. KChat tersedia di kanal web dan WhatsApp, memudahkan akses bagi masyarakat dan pelaku usaha.

Dikembangkan oleh KORIKA, organisasi riset dan inovasi AI Indonesia, bersama perusahaan global Datasaur AI, KChat menggunakan teknologi open-source sehingga dapat di-host di berbagai server tanpa ketergantungan pada vendor infrastruktur tertentu. 

Datasaur AI menyediakan platform terpadu untuk membangun aplikasi AI dan Large Language Models (LLM), termasuk layanan fine-tuning, pelatihan berbasis umpan balik manusia, hingga pengujian model. Kolaborasi ini menghasilkan KChat yang relevan untuk BUMN, lembaga publik, dan UMKM.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang turut hadir dalam peluncuran tersebut pun sudah berharap berbagai kerja sama yang terbuka antara pemerintah dan Korika.

“Nanti kita dari pemerinta kerja sama dengan Korika untuk link and match antara perguruan tinggi dan semua sektor digital. Selain itu ada juga program perkotaan, yaitu penyediaan platform pemasaran untuk GIG UMKM yang mana nanti pengampunya adalah Kementerian Ekonomi Kreatif,” ungkap Airlangga.

KChat sendiri mengusung prinsip privacy-first, memungkinkan data disimpan sepenuhnya di server klien, baik on-premises, VPC, maupun cloud. Platform ini kompatibel dengan berbagai LLM populer, mendukung integrasi mudah dengan sistem yang sudah ada, dan menawarkan fleksibilitas white-label agar organisasi dapat menyesuaikan tampilan sesuai identitas merek. 

Peta jalan pengembangan KChat mencakup peluncuran antarmuka drag-and-drop pada 2025 untuk memudahkan pembuatan AI Agent tanpa keahlian teknis, serta kapabilitas percakapan real-time berbasis teks dan suara pada 2026.